Gado-Gado Cinta Ala Minah
DISUATU SORE KETIKA
AYAH SEDANG MEMARKIRKAN BECAKNYA, IBU MENYAMBUT KEDATANGAN AYAH SEUSAI PULANG
MENCARI REZEKI SEHARIAN PENUH
Ibu : “ Assalamu’alaikum yah”. (sambil mencium
tangan ayah)
Ayah : “ Eh ibu, Wa’alikumsalam”.
Ibu : “ Ayo yah, masuk kerumah, ibu akan membuatkan
teh spesial untuk ayah”.
Ayah : “ Iya terimakasih bu, kamu memang istri yang
baik”.
Ibu : “ Ah, ayah bisa saja”. (Pipi ibu merona sambil
menepuk bahu ayah)
(Ayah hanya tertawa kecil melihat ekspresi istrinya)
KETIKA
IBU TELAH SELESAI MEMBUATKAN TEH UNTUK AYAH, IBU SEGERA MEMBERIKAN TEH TERSEBUT
UNTUK AYAH. SAAT IBU SEDANG MEMBERIKAN TEH UNTUK AYAH, DATANGLAH MINAH (ANAK
AYAH DAN IBU) SEUISAI PULANG DARI MENJUAL GADO-GADO.
Ibu : “ Ayah... ini tehnya sudah ibu buatkan”.
(memberikan segelas teh)
Ayah : “ Iya bu, terimakasih”.(sambil tersenyum)
Minah : “ Asaalamu’alaikum”. (sambil mencium tangan
ayah dan ibu)
Ayah dan Ibu : “ Wa’alaikumsalam Minah”.
Ibu
: “ Bagaimana Minah jualan gado-gado kamu, ibu harap jualan gado-gado kamu
lancar-lancar saja ya?”.
Minah
: “ Iya bu, Alhamdulillah jualan gado-gado Minah lancar-lancar saja, malah hari
ini semua gado-gado yang Minah jual laku semua, ini semua berkat do’a ayah dan
ibu juga”.
Ayah
: “ Iya Minah, kami akan selalu mendo’akanmu, bener kan bu?”.
Ibu
: “ Bener yah, ibu setuju dengan ayah”.
Minah
: “ Oh ya bu, ini hasil jualan gado-gado Minah”. (sambil memberikan beberapa
lembar uang Rp 100.000.an kepada ibu)
Ibu
: “ Tidak Minah, simpan saja uang itu untuk tabunganmu agar bisa kuliah, lagipula
ibu masih punya uang dari hasil mecuci pakaian di rumah tetangga tadi”.
Ayah
: “ Benar apa yang dikatakan ibumu, simpanlah uang itu untuk tabunganmu. Ayah
juga mau minta maaf, ayah belum mampu menyekolahkan kamu di perguruan tinggi,
karna belum ada uangnya Minah. Kamu tahu sendiri untuk membeli 1 Liter beras
saja terkadang kita tidak mampu, dan sekarang kamu harus berjualan gado-gado,
maafkan ayah Minah”.
Minah
: “ Tidak apa yah, berjualan gado-gado itu sudah menjadi pilihan Minah,
itung-itung membantu ayah dan ibu”.
Ibu
: “ Kamu memang anak yang baik Minah”.
Minah
: “ (tertawa kecil) terimakasih bu, Minah masuk kerumah dulu”.
KETIKA MENDENGAR AZAN
MAGRIB, AYAH SEGERA MENGAJAK IBU DAN MINAH UNTUK SHALAT BERJAMA’AH DIRUMAH
KARENA DILUAR SEDANG HUJAN DERAS.LALU AYAH,IBU,MINAH SHALAT BERJAMA’AH DI
RUMAH.
Ayah
: “ Ibu, Minah bagaimana kalau kitta shalat di rumah saja, diluar sedang hujan
deras dan tidak mungkin jika kita pergi ke surau”.
Ibu
: “ Iya yah, tidak mengapa, kita shalat dirumah saja”.
Minah
: “ Iya yah, Minah setuju dengan ibu”.
Ayah
: “ Baiklah, mari kita berwudhu terlebih dahulu”.
KETIKA
SELESAI SHALAT BERJAMA’AH, ADA SESEORANG YANG MENGETUK PINTU RUMAH SAMBIL
MEMNGGIL-MANGGIL NAMA MINAH.MINAH PUN LANGSUNG MEMBUKA PINTU RUMAH UNTUK
MELIHAT SIAPA YANG DATANG.
Yoga : “ (tok...tok...tok) Assalamu’alikum...
Minah...Assalamu’alaikum”.
Minah : “ Wa’alaikumsalam, tunggu sebentar”.
Yoga : “ Hai Minah, masih ingat dengan saya?”.
Minah : “ Masih, masnya yang tadi beli gado-gado
kan?”.
Yoga : “ Iya benar, saya yang tadi beli gado-gado”.
Minah : “ Lalu darimana mas tahu alamat rumah
Minah?”.
Yoga
: “ Itu tidak penting Minah, yang penting sekarang saya mau menawarkan tawaran
bisnis untuk kamu, bagaimana?”.
Minah
: “ Sebelumnya silahkan duduk. Tawaran bisnis apa mas, oh ya maaf sebelumnya
mas tahu nama Minah, tetapi Minah tidak tahu nama mas, boleh tidak kalau Minah
tahu siapa nama mas?”.
Yoga
: “ Iya terimakasih. Boleh-boleh saja, perkenalkan nama saya Yoga Prasetya,
kamu bisa panggil saya Yoga, tawaran bisnis yang ingin saya tawarkan adalah
bagaimana kalau kamu berjualan di kantin perusahaan tempat saya bekerja, memang
tempo hri di kantin itu sudah ada yang memakai, tetapi sekarang kosong,
Bagaimana Minah?”.
Minah
: “ Ya Minah sih mau-mau saja, tetapi apa pemilik perusahaan tidak keberatan
dengan ini?”.
Yoga
: “ Tentu tidak, dia yang menyuruh saya untuk menawarkan supaya kamu mau
berjualan di sana, kamu mau ya Minah?, kamu bisa mulai berjualan besok, ini
kunci kantinnya”.
DISELA-SELA
PEMBICARAAN YOGA DAN MINAH, DATANGLAH SEORANG LAKI-LAKI BERKULIT PUTIH,
BERKACAMATA HITAM, DAN BERJALAN MENGHAMPIRI MEREKA BERDUA.
Arsalan : “ Hey bro, lama banget ngobrolnya, gimana
hasilnya?”.
Yoga
: “ Santai bro, Minah mau kok berjualan gado-gadi dikantin perusahaan. Paling tidak
Minah bisa terhindar dari preman-premanyang meminta pungutan liar, benarkan
Minah?”.
Minah
: “ Iya benar Mas Yoga, Minah setuju”.
Yoga
: “ (tertawa kecil) Oh ya Minah, saya lupa memperkenalkan sahabat saya, namanya
Arsalan Mahendra Putra pemilik perusahaan yang tadi saya ceritakan”.
Minah
: “ Hai mas Arsalan, nama saya Minah, senang bisa berkenalan dengan mas”.
(sambil berjabat tangan)
Arsalan
: “ Iya, saya sudah tahu nama kamu Minah, tapi tak apa, lebih akrab lebih
baik”.
Minah
: “ (tertawa kecil) Ah, mas Arsalan ini bisa saja”.
Arsalan
: “ Mulai besok kamu langsung jualan saja, saya tunggu kamu Minah”.
Minah
: “ Iya terimakasih mas”.
Arsalan
: “ Iya sama-sama, oh ya saya permisi pulang dulu karna ada berkas yang harus
saya cek kembali. Yo bro kita Pulang!”.
KETIKA
ARSALAN DAN YOGA SUDAH PULANG, MINAH LALU MASUK KE DALAM RUMAH DAN MENUTUP
KEMBALI PINTU RUMAHNYA. LALU MENGABARKAN KABAR BAHAGIA TERSEBUT KEPADA AYAH DAN
IBUNYA.
Ibu : “ Barusan ada tamu siapa Nah?”.
Minah
: “ Itu bu, barusan ada Mas Yoga yang tadi siang beli gado-gado Minah, dan dia
menawarkan agar Minah berjualan gado-gado di kantin perusahaan milik mas
Arsalan, di perusaahan itu juga Mas Yoga bekerja, akhirnya Minah menerima
tawaran Mas Yoga itu, tidak mengapa kan bu?”.
Ibu
: “ Ya tidak apa-apa Minah, ibu dan ayah akan selalu mendukungmu,siapa tahu
dengan berjualan di kantin perusahaan itu usaha gado-gado kamu bisa sukses,
syukur-syukur kamu bisa melajutakan pendidikanmu”.
Ayah
: “ Iya benar Minah, semoga kamu sukses dan kamu tidak menjadi seperti ayahmu
ini yang hanya seorang tukang becak”.
Minah
: “ Biarpun ayah hanya seorang tukang becak, tetapi Minah tetap bersyukur kok
yah...”.
Ayah
: “ Syukurlah kalau begitu Minah”.
SETELAH MENGABARKAN
KABAR TERSEBUT, MINAH BERGEGAS BERPAMITAN DENGAN AYAH DAN IBU UNTUK
TIDUR,KARENA BESOK MINAH HARUS MEMPERSIAPKAN DAGANGANNYA UNTUK BERJUALAN BESOK.
Minah
: “ Ayah, ibu Minah pamit mau tidur dulu, karena besok Minah harus bangun
pagi-pagi untuk bersiap jualan”.
Ibu
: “ Iya Minah, kalau besok ibu bantu mempersiapkan gado-gado yang akan kamu
jual, kamu keberatan tidak Minah?”.
Minah
: “ Iya bu, dengan senang hati bu, Minah senang kalau ibu mau membantu”.
Ayah
: “ Yasudah, segeralah tidur agar kamu tidak kesiangan besok”.
Minah
: “ Baiklah yah, Minah tidur dulu, Assalamu’alaikum”.
SETELAH SELESAI
MEMPERSIAPKAN GADO-GADO UNTUK BERJUALAN, MINAH SEGERA BERGEGAS UNTUK BERANGKAT
BERJUALAN DI KANTIN PERUSAHAAN KARENA JAM SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL 06.00 WIB.
MINAH BERANGKAT BERJUALAN MENGGUNAKAN ANGKUTAN UMUM.
Minah
: “ Ibu, ayah, Minah pamit dulu, do’akan supaya jualan Minah hari ini laku
semuanya”.
Ayah
: “ Iya pasti akan kami do’akan kamu selalu Minah”.
Ibu
: “ Benar kata ayahmu Minah, hati-hati di jalan ya Nah”.(sambil memeluk Minah)
Minah
: “ Iya bu, terima kasih. Minah berangkat, Assalamu’alaikum”.
Ayah
dan Ibu : “ Wa’alaikumsalam Minah, hati-hati ya...”.
SETELAH
SAMPAI DI KANTIN, MINAH LANGSUNG MEMBUKA PINTU KANTIN SAMBIL MEMBAWA
DAGANGANNYA MASUK KEDALAM KANTIN. TAK LUPA MINAH MEMBERSIHKAN KANTIN AGAR
TERLIHAT BERSIH DAN RAPI, TENT UNYA AGAR PEMBELI JUGA MERASA NYAMAN.
(saat pukul 12.00 WIB, kamtin Minah mulai dibanjiri
pembeli para karyawan yang sedang istirahat)
Para Pembeli : “ Mbak saya pesan 1 dong, dimakan
disini saja”.
Minah : “ Oh ya, sebentar ya mas,mbak saya akan
buatkan satu persatu”.
Para Pembeli : “ Iya, cepetan ya mbak?”.
Minah : “ Iya”.
SAAT
MINAH SEDANG SIBUK MELAYANI PEMBELI, YOGA DAN ARSALAN DATANG UNTUK MEMBELI
GADO-GADO MINAH.
Arsalan : “ Assalamu’alaikum Minah, apa kabar Minah?
Masih sibuk ya?”.
Minah
: “ Wa’alaikumsalam eh ada mas arsalan, Alhamdulillah mas, kabar saya baik,
kabar mas sendiri gimana? Enggak kok mas enggak sibuk”.
Arsalan
: “ Syukurlah kalau kabar kamu baik-baik saja, kabar saya juga baik-baik saja
Minah”.
Yoga
: “ Cie...Cie... ada yang perhatian nih sama si Minah?”.
Arsalan
“ Ah, kamu bisa saja bro, biasa aja lah, namanya laki-laki pendekatan sama
perempuan tidak ada masalah dong, apalagi perempuan cantik seperti Minah”.
Minah
:” Hah? Maksud mas Arsalan apa?”.
Arsalan
: “ Suatu saat kamu akan mengetahui maksud ucapan saya Minah”.
Yoga
: “ Sudahlah... lapar nih, Minah saya pesan 1 porsi ya?”.
Arsalan
: “ Saya juga pesan 1 porsi yang spesial ya (tertawa kecil)?”.
Minah
: “ Iya mas, saya akan buatkan pesanannya”.
SETELAH
MINAH SELESAI MEMBUATKAN PESANAN, MINAH SEGERA MEMBERIKANNYA KEPADA ARSALAN DAN
YOGA, TETAPI TIBA-TIBA MAMI SANTI (MAMI DARI ARSALAN) YANG DATANG KE KANTIN
MINAH UNTUK MEMARAHI ARSALAN KARENA MAKAN MAKANAN YANG DIANGGAP TIDAK SELEVEL
DENGAN DERAJAT KELUARGA ARSALAN.
Minah : “ Ini mas, pesanan gado-gado nya, selamat
menikmtai gado-gadonya ya mas?”.
Yoga : “ Iya Minah terimaksih banyak ya...”.
Arsalan : “ Iya cantik terimakasih gado-gadonya”.
Minah : “ Iya mas sama-sama”.
Mami Santi : “ Arsalan !!!... mami cari kamu di
kantor tidak ada, ternyata kamu disini?”.
Arsalan
: “ Iya mi, Arsalan lapar, jadi Arsalan kesini untuk makan gado-gado. Mami mau?
Gago-gadonya enak banget mi, Arasalan udah coba, enak mi”.
Mami
Santi : “ Apa...? jadi kamu sudah makan gado-adonya, kamu sudah makan makanan
murahan seperti ini, makanan yangtidak selevel dengan kita? Lagi pula belum
tentu makanan ini sehat sayang...”.
Arsalan
: “ Mami bilang apa sih, walau makanan ini haraganya murah, tetapi makanan ini
sehat mami”.
Minah
: “ Iya bu, benar makana ini sehat bu, saya disini hanya berniat mencari rezeki
yang halal, tidak ada niat yang lainnya bu...”.
Mami
Santi : “ Tahu apa kamu tentang sehat atau tidaknya suatu makanan, kamu kan
terlihat seperti perempuan yang tidak berpendidikan jadi mana mungkin kamu
paham tentang itu?”.
Arsalan
: “ Mami... sudahlah, Minah tidak bersalah, lebih baik kita ke kantor saja mi,
Arsalan tidak mau melihat Minah sedih”. (sambil merangkul pudak mami Santi)
Arsalan
: “ Yoga tolong kamu bayar dulu gado-gado yang tadi saya makan, nanti uangnya
saya ganti. Minah saya minta maaf dan saya ke kantor dulu”.
Minah
: “ (Minah hanya diam, smbil menangis)”.
Yoga
: “ Iya boss siap, Minah, sabar ya, Oh ya Minah ini uang untuk membayar
gado-gadonya. Kembaliannya ambil saja”.
Minah
: “ Iya mas Yoga, terimakasih mas”.
Yoga
: “ Iya sama-sama Minah, Oh ya saya permisi ke kantor dulu, karena jamistirahat
telah usai”.
Minah
: “ Iya mas, terimakasih”.
SETELAH
SAMPAI DI KANTOR, ARSALAN SEGERA MENENANGKAN EMOSI MAMINYA YANG SEDANG MELUAP-LUAP.
Arsalan
: “ Mami, mami jangan seperti itulah, Arsalan menjadi merasa bersalah dengan
Minah”.
Mami
Santi : “ Ngapain kamu pakai merasa bersalah dengan perempuan kampung itu,tidak
penting sama sekali”.
Arsalan
: “ Tapi kan mi, Minah kan juga manusia yang patut kita hargai, di juga makhluk
ciptaan Allah SWT mi..”.
Mami
Santi : “ Sudahlah sayang. Mami sedang tidak ingin berdebat dengan kamu Arsalan
. Lebih baik mami pulang saja kerumah”.(sambil mengambil tas mewah miliknya
yang ada di meja kerja Arsalan)
SETELAH SORE DAN DAGANGAN MINAH JUGA TELAH HABIS TERJUAL, MINAH
PUN MEMBERESKAN KANTIN TERSEBUT DAN MENGUNCI KEMBALI KANTIN, LALU MINAH KEMBALI
PULANG KERUMAH. TIBA-TIBA ARSALAN DATANG UNTUK MEMINTA MAAF KEPADA MINAH.
Arsalan : “ Minah”.
Minah : “ Iya dalem, mas Arsalan datang kemari mau
apa mas?”.
Arsalan
: “ Begini Minah, saya datang kemari untuk meminta maaf atas kata-kata mami
saya tadi. Saya tahu ucapan mami saya sangat menyakitkan hati, tapi tolong
maafkan mami saya Minah”.
Minah
: “ Tidak mengapa mas, sudah saya maafkan. Permisi mas, saya pulang dulu”.
SETELAH
SAMPAI DIRUMAH, IBU MENYAMBUT MINAH DAN MENANYAKAN HARI PERTAMANYA BERJUALAN DI
KAN PERUSAHAAN MILIK ARSALAN
Minah : “ Assalamu’alaikum”.
Ibu : “ Wa’alaikumsalam Minah, bagaimana hari pertama
kamu jualan disana?”.
Minah : “ Baik-baik saja bu, semua dagangan Minah
habis terjual”.
Ibu : “ Syukurlah kalau begitu”.
Minah : “ Iya bu, ayah sudah pulang bu?”.
Ibu : “ Belum Minah, mungkin sebentar lagi. Sudah
kamu mandi, shalat, lalu istirahat !”.
Minah : “ Iya bu, Minah masuk dulu”.
KEESOKAN
HARINYA MINAH KEMBALI BERANGKAT BERJUALAN DI KANTIN PERUSAHAN MENGGUNAKAN
ANGKUTAN UMUM, TETAPI HARI INI MINAH AGAK KESIANGAN KARENA ANGKUTAN UMUM YANG
DIA TUMPANGI MENGALAMI BAN BOCOR.
Minah
: “ Ya Allah, Minah kesiangan, apa Minah turun dan berjalan saja ya...?
lagipula jaraknya tinggal 5 Meter lagi”.
AKHIRNYA MINAH PUN
BERJALAN MENYUSURI JALAN, TETAPI MINAH MEMILILIH UNTUK MEMBELI OBAT DI APOTEK
UNTUK AYAH NYA YANG SEDANG BATUK. TETAPI SAAT SEDANG AKAN MEMBAYAR OBAT
TERSEBUT, MINAH MENDENGAR SUARA ORANG YANG BERTERIAK MEMINTA BANTUAN KARENA
TASNYA DIAMBIL OLEH COPET.
Minah
: “ MasyaAllah, ada suara orang minta tolong. Ini mbak uangnya, terimakasih.
Minah harus segera keluar untuk menolong orang itu”.
SAAT
MINAH KELUAR TERNYATA SESEORANG TERSEBUT ADALAH MAMI SANTI . SAAT SEDNG BERLARI
MENGAEJAR PENCOPET ITU, TERNAYATA DARI ARAH BERLAWANAN DATANG MOBIL MENABRAK
MAMI SANTI.
Minah : “ (sambil berlari) Ibu... ibu Santi,
tolong-tolong”.
Mami
Santi : “ Mi...Minah... tolong saya, saya mohon , tolong saya(setelah itu Mami
Santi pinsan)
Minah
: “ Bu Santi bangun bu... (tanpa pikir panjang dibantu para warga, Minah segera
membawa mami Santi kerumah sakit terdekat)
SETELAH SAMPAI DI RUMAH
SAKIT MAMI SANTI DIPERIKSA OLEH DOKTER, TAK BERAPA LAMA DOKTER KELUAR DARI IGD.
Minah : “ Dok, bagaimana keadaan bu Santi?”.
Dokter : “ Apa anda kerabatnya ibu Santi?”.
Minah
: “ (dalam hati Minah berkata : “ Ya Allah maafkan Minah, Minah terpaksa
berbohong”) Iya dok saya kerabatnya ibu Santi”.
Dokter
: “ Begini Ibu santi membutuhkan donor darah AB sebanyak 1 kantong lagi, karena
kantong lainnya sudah dari PMI”.
Minah
: “ Baiklah dok, saya bersedia untuk mendonorkan darah aya untuk ibu ibu Santi,
kebetulan golongan darah saya sama dengan beliau”.
SETELAH SELESAI
MENDONORKAN DARAH, MINAH SEGERA MENGAMBIL BARANG BAWAAN YANG DI TINGGAL DI
LUAR. LALU DATANG YOGA DAN ARSALAN.
Arsalan : “ Minah”.
Minah : “ Mas Arsalan’.
Arsalan
: “ Kamu pasti yang memawa mami kerumah sakit kan terima kasih Minah,
terimakasih?”.
Minah
: “ Iya mas, tetapi tadi juga dibantu para warga, oh ya mas, hari sudah malam
Minah permisi pulang dulu”.
Arsalan
: “ Iya tapi biar Yoga mengantarmu, akau tak tega melihatmu pulang sendiri”.
Yoga
: “ Siap boss. Ayo Minah, saya antar”.
Minah
: “ Iya terimakasih mas”.
1
MINGGU KEMUDIAN...:)
DI PAGI HARI YANG CERAH, DATANGLAH ARSALAN DAN MAMI
SANTI KERUMAH MINAH UNTUK MEMINTA MAAF.
Arsalan : “ Assalamu’alaikum”.
Minah : “ Wa’alaikumsalam, silahkan duduk mas, Ibu
Santi”.
Mami Santi : “ Iya terimakasih’.
Arsalan : “ Kami kesini ingin meminta maaf sama
kamu, Minah”.
Mami
Santi : “ Benar kata Arsalan, mami sangat menyesal telah berkata kasar dengan
kamu tempo hari, ternyata hati kamu sangat mulia, Minah saya tahu kamu yang
mendonorkan darah untuk saya kan? Meskipun hanya 1 kantong tapi itu telah
menyelamatkan saya. Saya mohon mafkan saya Minah”.(Sambil hendak berlutut di
depan Minah)
Minah
: “ (sambil membangunkan mami Santi) sudahlah bu,saya sudah memaafkan ibu”.
Mami
Santi : “ Kamu memang berhati mulia Minah, dengan apa saya membalas
kebaikanmu?”.
Arsalan
: “ Dengan merestui hubungan kami berdua mi... mami mau kan?”.
Mami
Santi : “ Iya mami akan merestui kalian”.
DISELA-SELA
PEMBICARAAN MEREKA, DATANGLAH AYAH DAN IB MINAH.
Ayah dan Ibu : “ Eh, ada tamu... Minah, mengapa
tidak diajak masuk kedalam?”.
Mami Santi : “ Tidak usah bu, di sini saja nanti
malah merepotkan”.
Minah
: “ Ayah ibu, perkenalkan ini Mas Arsalan pemilik perusahaan yang waktu itu
Minah cerikan, dan ini ibu Santi, maminya Arsalan”. (Akhirnya mereka bersalaman
dan semakin akrab)
Mami
Santi : “ Maaf pak, bu apa benar Minah ini sudah tidak bersekolah lagi?”.
Ayah
: “ Benar bu, dia hanya lulusan SMA, dan kami belum bisa membiayai Minah samapi
ke perguruan tinggi”.
Mami
Santi : “ Lalu apakah Minah berminat untuk bersekolah?”.
Minah
: “ Kalau ada biaya pasti Minah mau, tetapi tidak ada biaya, jadi mau bagaimana
lagi”.
Mami
Santi : “ Saya akan menyekolahkan Minah sampai lulus perguruan tinggi,semua
biaya saya yang tanggung. Setelah selesai kuliah baru kita membicarakan
hubungan yang lebih lanjut antara Arsalan dengan Minah. Kalau perlu saya akan
buatkan kedai Gado-Gado Cinta Ala Minah”.
Ibu
: “ Benarkah bu? Terima kasih banyak bu Santi”.
Mami
Santi : “ Iya benar saya janji”.
Arsalam : “ Arsalan juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih mi, Minah aku cinta kamu”.
Minah
: “ Iya, Minah juga cinta sama mas”.
Semua
: “ Hahahaha”.
Nama : Shella Cintya Maharani
Kelas : XI IPA 2
No. : 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar